11 Agu 2012

Tips Dasar Belajar Desain Grafis

 

"Belajar desain grafis dengan corelDRAW" atau "Pintar desain dalam 24 jam dengan Photoshop" Pernah mendengar ungkapan-ungkapan seperti ini? Ini adalah salah satu contoh berkembangnya pemahaman yang keliru terhadap desain grafis di masyarakat. Artikel ini ditulis untuk meluruskan kekeliruan diatas sehingga pemula yang ingin menekuni bidang desain grafis memiliki panduan yang jelas dalam melangkah.

Ada sedikit tips dasar yang saya anggap membantu pemula yang memang ingin serius menekuni bidang desain grafis. Selain berdasarkan pengalaman pribadi, panduan sederhana ini juga sangat direkomendasikan desainer-desainer grafis profesional. Jadi, kenapa tidak dicoba!

1. Belajar Teori dan Aturan Dasar Desain Grafis

Desain grafis adalah seni terapan yang ditujukan untuk mengkomunikasikan pesan. Ada teori dan aturan-aturan dasar yang harus dipelajari untuk mencapai pemahaman mendalam tentang desain grafis. Salah satu pelajaran mendasar adalah mengenal prinsip dasar dari desain grafis (basic principle of graphic design). Salah satu desainer terkenal asal Australia, Jacob Cass, dalam artikelnya sangat menyarankan untuk mempelajari teori dasar desain grafis sebagai pondasi dasar dalam berkarya.



2. Belajar Software Grafis

Setelah memahami fungsi dan penggunaan elemen dasar desain grafis, kamu perlu belajar bagaimana mengeksekusi karya tersebut menggunakan software grafis. Ada banyak sekali aplikasi grafis yang tersedia saat ini, mulai dari yang berbayar sampai yang gratisan.


Untuk menciptakan karya berbasis vector, kamu bisa menggunakan Adobe Illustrator dan CorelDRAW. Keduanya adalah software berbayar. Aplikasi sejenis juga ada yang gratis, yaitu InkScape. Aplikasi ini cukup lumayan dan bisa jadi alternatif jika kamu kesulitan untuk membeli software berbayar. Untuk aplikasi editing gambar berbasis raster, saat ini yang paling populer adalah Photoshop. Alternatifnya adalah pixelmator, software sejenis yang dikhususkan untuk operating system Macintosh. Ada pula software-software pendukung seperti 3ds max dan cinema 4d untuk membuat pola grafis berformat tiga dimensi.

Saya sarankan untuk mempelajari seperlunya saja. Karena inti dari penggunaan software pada desain grafis adalah mewujudkan ide dan konsep kedalam karya nyata. Terserah apapun aplikasi yang digunakan, pastikan itu mampu dan cocok digunakan untuk mewujudkan ide kita kedalam sebuah karya.

3. Menjadi Kolektor


Jika kamu serius ingin menjadi desainer grafis, sudah saatnya kamu menjadi kolektor karya-karya desain. Koleksi tersebut dengan sendirinya akan membuat kita mendapatkan asupan inspirasi untuk berkarya. Mulai saja dengan mengumpulkan karya-karya desain sederhana seperti flyer, brosur, kartu nama, poster, majalah, dll. Lanjutkan dengan berselancar di internet dan bookmark situs-situs desain grafis dan inspirasi. Situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter juga sangat bagus untuk tetap up to date mengamati perkembangan terbaru dari komunitas desain diseluruh dunia.

4. Berlatih!

Berlatih, berlatih, dan berlatih! Tidak ada gunanya poin-poin diatas jika kamu tidak mempraktekkan dan mengasahnya secara langsung. Dalam konteks desain grafis, dibutuhkan suatu projek untuk berlatih. Projek tersebut bisa kamu mulai dari hal yang paling dekat. Membuat logo dan personal branding untuk diri kamu sendiri misalnya. Projek juga bisa didapatkan dari keluarga dan teman terdekat. Mungkin bayarannya kecil, jadi niatkan saja untuk belajar. Kamu juga bisa berlatih dan mengasah kemampuan desain grafis kamu dengan menciptakan projek fiktif dan meredesign karya orang lain. Ada banyak jalan untuk berlatih, jadi berlatihlah!

5. Memahami Fungsi dan Peran Desainer Grafis


Desainer grafis sejatinya adalah pemecah masalah (problem solver). Masalah datangnya dari klien dan desainer grafis ditunjuk untuk memecahkan masalah tersebut sesuai terapan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Interaksi antara klien dan desainer ini kemudian mengharuskan desainer grafis untuk memiliki berbagai aspek pendukung lain seperti sikap mental, kemampuan berkomunikasi dan presentasi, kemampuan mengidentifikasi masalah, dan sebagainya..

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...